Mengapresiasi Percepatan Pembangunan Sektor Pendidikan di Papua

- Jumat, 26 Mei 2023 | 15:15 WIB

Oleh : Saby Kossay )*

Papua sedang dibangun dengan masif oleh pemerintah. Tak hanya infrastrukturnya, tetapi juga bidang pendidikan. Pembangunan di sektor edukasi diutamakan agar anak-anak Papua makin cerdas dan menjadi calon pemimpin bangsa yang berkualitas baik. Warga Papua adalah warga Indonesia sehingga wajib memiliki akses pendidikan yang baik.

Pemerintah membangun Papua agar ada pemerataan di seluruh Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke harus ada keadilan dalam pembangunan, agar semua masyarakat merasakan kemajuan yang sama. Papua dibangun dengan mengunakan dana otsus (otonomi khusus) dan dana APBD agar terus maju.

Pembangunan di sektor pendidikan juga diutamakan demi masa depan anak-anak Papua. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mempercepat peningkatan dan pemerataan pendidikan di Papua dan Papua Barat. Beberapa program yang akan difokuskan di antaranya penyediaan sekolah satu atap berpola asrama, untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah.

Di samping itu, dalam kurun waktu lima tahun, pemerintah telah membangun 34 Sekolah Menengah Pertama (SMP) berpola asrama yang disesuaikan dengan kondisi geografis masing-masing daerah.

Staf Ahli Mendikbud Bidang Hubungan Pusat dan Daerah, James Modouw, menyatakan bahwa intervensi penyediaan sekolah-sekolah di daerah terpencil itu menjadi prioritas. Terutama juga konektivitas bagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki jaringan listrik dan internet juga diprioritaskan.

Dalam artian, pembangunan gedung-gedung sekolah diprioritaskan agar ada pemerataan pendidikan di Papua. Tak hanya di wilayah Jayapura, Manokwari, dan Merauke, tetapi juga di daerah-daerah lain seperti Intan Jaya, Yahukimo, dan lain lain.  

Dengan banyaknya gedung sekolah maka dipastikan semua anak Papua bisa sekolah sampai minimal SMA. Mereka bisa datang ke gedung sekolah yang dekat di wilayahnya dan tidak harus menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan seperti dulu, saat belum ada sekolah di distriknya.

Apalagi kondisi geografis Papua berbeda jauh dengan di Jawa atau Sumatera, di mana akses jalan daratnya belum 100% disempurnakan. Oleh karena itu pemerintah membangun gedung-gedung sekolah agar jarak tempuh para murid semakin dekat dan tidak ada yang putus sekolah. Mereka bisa menempuh pendidikan dan menjadi anak cerdas.

James melanjutkan, secara umum ada dua tugas besar yang diemban tim percepatan pembangunan pendidikan di dua daerah itu adalah koordinasi dan fasilitasi. Semua dilakukan agar sesuai dengan PP tentang Pembinaan dan Pengawasan.

Kemudian ada juga penerapan kurikulum kontekstual Papua dan Papua Barat disusun berdasarkan muatan lokal dan juga bahasa daerah yang bisa membantu kegiatan belajar mengajar.

Terdapat kurikulum untuk masyarakat pemburu dan peramu, kurikulum masyarakat perdesaan, dan kurikulum masyarakat perkotaan. Penguatan dalam bentuk bimbingan teknis implementasi dan pendampingan akan terus dilakukan. Pembinaan mutu guru juga dilakukan terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran.

Dalam artian, tak hanya pembangunan gedung sekolah yang dibuat oleh pemerintah. Namun juga penguatan kurikulumnya, sehingga para guru akan makin semangat dalam mengajar. Para murid juga senang karena menggunakan kurikulum merdeka sehingga bisa belajar dengan baik dan meraih prestasi.

Pemerintah juga membangun jaringan internet di sekolah-sekolah sehingga bisa digunakan untuk proses belajar-mengajar. Dengan begitu maka proses pembelajaran akan makin menyenangkan.

Halaman:

Editor: Pandu Wibowo

Terkini

Pembangunan Papua Didukung oleh Rakyat

Sabtu, 3 Juni 2023 | 12:02 WIB

Bersinergi Melawan Hasutan Golput Jelang Pemilu

Sabtu, 3 Juni 2023 | 11:57 WIB

Waspada Provokator Demo UU Cipta Kerja

Jumat, 2 Juni 2023 | 15:41 WIB

Semakin Brutal, KST Harus Ditindak Tegas

Jumat, 2 Juni 2023 | 15:38 WIB

Pembangunan Papua demi Ketahanan Pangan Rakyat

Kamis, 1 Juni 2023 | 11:59 WIB

Usut Tuntas Dugaan Kebocoran Sistem Pemilu 2024

Kamis, 1 Juni 2023 | 11:58 WIB

Mengapresiasi Minat Investor di  IKN Nusantara

Kamis, 1 Juni 2023 | 11:56 WIB

Ganjar Pranowo Disukai Oleh Milenial

Kamis, 1 Juni 2023 | 11:54 WIB
X