Betawipos, Bandar Lampung - KH Said Agil Siradj rupanya sudah jauh-jauh hari memprediksi kekalahannya dari KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya pada Muktamar NU ke-34 di Lampung, Kamis 23 Desember 2021 kemarin. Para santri tarekat NU menilai, prediksi itu menunjukkan kematangan ulama yang dikenal sufi ini dalam berorganisasi.
Beberapa santri tarekat Nahdlatul Ulama menilai, KH Said Agil Siradj sebenarnya sudah mengetahui jauh hari tentang peluangnya dalam pemilihan Ketua Umum PBNU di Mukhtamar NU ke-34 tersebut. Kemungkinan dirinya akan kalah dari KH Yahya Cholil Staquf sudah diketahuinya sebelum bersedia memenuhi permintaan para kiai-kiai sepuh, para pengurus PWNU, maupun PCNU.
KH Said Agil Siradj tetap menyatakan maju dalam pencalonan Ketua Umum PBNU periode 2022 - 2027 pada Mukhtamar NU ke-34 itu. Meski kalah oleh KH Yahya Cholil Staquf, namun kematangan dan kedewasaannya sebagai seorang pemimpin organisasi Islam terbesar di Indoneia ini harus dikedepankan.
Baca Juga: Buntut Buang Korban Laka ke Sungai Serayu, Begini Sanksi Panglima TNI Andhika Perkasa
Seorang ulama mesti memberi contoh dan teladan yang baik terkait nilai-nilai kebaikan, keimanan, dan ketakwaaan. Seperti halnya sikap seorang wali Allah, ia harus memberi contoh dan tauladan yang baik tentang semua hal termasuk dalam hal berorganisasi.
"Dalam hal inilah Kyai Said Agil Siradj menunjukkan kematangan dan kedewasaan beliau sebagai ulama dengan kedalaman ilmu tasawufnya," ujar salah seorang pegiat sufi, M Lukman Hakim, di Bandar Lampung, Jumat 24 Desember 2021.
Menurut Lukman, ketika seseorang sufi telah mencapai "Maqom Kewalian", maqom dimana seseorang benar-benar mencintai dan dicintai Allah, maka umumnya ia berusaha menyembunyikannya dari pengetahuan manusia.
Baca Juga: Optimalisasi Zakat mendukung pemulihan ekonomi di masa pandemi
Bahkan terkadang ia melakukan hal hal yang secara tafsir agama dilarang hanya untuk menutupi Maqom Kewaliannya itu.
Artikel Terkait
Warga NU Tabanan Deklarasi Dukungan untuk Capres dan Caleg DPR RI No 01
Bersihkan Jokowi dari Hoaks, Luhut Minta Doa Ulama di Bogor Raya
Serunya Peringatan Harlah NU Ke 94 di Jepang
Begini Kiat Memilih Pondok Pesantren Yang Amanah Menurut Ketua MUI Depok, Dr KH Ahmad Dimyati Badruzzaman
Ramai-ramai Edukasi Gizi, Simak Temuan Fakta Mengejutkan YAICI, PP Muslimat NU dan PP Aisyiyah Ini