Kabar terbaru pada hari Rabu (23/11), pihak tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan 3 jenazah. Lebih lanjut, terdapat sebanyak 2.043 orang yang mengalami luka-luka dan sekitar 61 ribu orang lainnya harus mengungsi.
Dengan kondisi yang serba sulit tersebut, pihak Badan Intelijen Negara (BIN) langsung bergerak dengan sangat sigap dalam upaya untuk bisa membantu para korban terdampak gempa bumi di Cianjur. Terkait hal tersebut, Deputi VII BIN, Prabawa Ajie menyatakan bahwa pihaknya langsung terjun ke Desa Wonokerto untuk bisa memberika bantuan kemanusiaan secara langsung tanpa perantara.
Menurut Prabawa Ajie, Desa Wonokerto merupakan salah satu wilayah terdampak gempa bumi yang bisa dikatakan sangat memprihatinkan. Hal tersebut dikarenakan sampai saat ini wilayah itu masih sangat minim mendapatkan bantuan. Beberapa bantuan dari pemerintah memang suda disalurkan, namun skalanya sangat kecil.
Untuk bisa menuju ke Desa Wonokerto, Tim Kemanusiaan dari BIN harus bisa saling bahu-membahu karena mereka melewati jalan-jalan yang kecil dan juga licin untuk menjangkau letak desa tersebut karena memang letaknya yang cukup terisolir. Tentunya kerja keras yang dilakukan oleh seluruh tim kemanusiaan ini patut untuk mendapatkan apresiasi yang begitu besar.
Deputi VII BIN menambahkan, saat dirinya dan tim berhasil mencapai di titik lokasi Desa Wonokerto, ternyata masih terdapat kondisi lain yang memprihantinkan, yakni pada saah satu wilayah di desa tersebut, yakni di RT 1 RW 1 terdapat sebuah tempat pengungsian yang dibuat sendiri oleh para warga setempat dengan seadanya dan bertempat di tengah sawah.
Artikel Terkait
Ratusan Pengungsi Korban Gempa Cianjur di Posko Bantuan BIN Mendapatkan Bantuan Kemanusiaan
APRESIASI LANGKAH CEPAT BIN TERHADAP GEMPA CIANJUR
Representasikan Hadirnya Negara, BIN Sigap Bantu Korban Gempa Cianjur