Betawipos, DIY - Masyaallah! Semangat para santri Rumah Tahfidz Jamhariyah, Sleman, Yogyakarta ini patut diacungi jempol. Keterbatasan fisik mereka rupanya tak menyurutkan tekad untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ya, Rumah Tahfidz Jamhariyah adalah tempat memperdalam ilmu agama bagi santri-santri Tuna Rungu sekaligus Tuna Wicara. Tak seperti rumah-rumah tahfidz umumnya yang kerap terdengar lantunan ayat-ayat suci Al Qur'an, tempat tersebut terkesan seperti pesantren sunyi.
Memang, dalam memperdalam bacaan-bacaan Al Qur'an, Rumah Tahfidz Jamhariyah hanya bisa melafalkannya melalui bahasa isyarat. Pondok Pesantren Bisu Tuli ini tergabung dalam Program Rumah Tahfidz Nigab Sguad Foundation.
Baca Juga: Mengapresiasi Pemerintah Menjaga Perayaan Natal Aman dan Damai
Begitulah, cara mereka membaca dan menghapal Al Qur'an meski tanpa suara, mereka berjuang untuk bisa melafalkannya melalui bahasa yang bisa dimengerti oleh kalangan Tuna Rungu dan Tuna Wicara saja. Semangatnya begitu tinggi dalam memperdalam ilmu-ilmu agama agar menjadi tuntunan hidup sebagai seorang muslim.
Berjuang membaca dengan bahasa isyaratnya. Bahkan mereka juga berjuang menghapalnya. Semangat mereka yang begitu tinggi seakan 'menampar' diri kita sendiri yang memiliki kondisi fisik sempurna.
Kita yang bisa mendengar lantunan merdu ayat-ayat suci. Kita juga bisa bicara dan mengucapkan lafal-lafal dalam Al Qur'an. Tapi terkadang kita masih bermalas-malasan membaca, apalagi menghapalkan Al Qur'an.
Baca Juga: Sandiaga Uno Jalan Kaki ke Kantor Prabowo Soebianto Menjelang 2024, Ada Apa Lagi Nih?
Bahkan, di rumah tahfidz tersebut para santri juga menghapal hadits-hadits nabi. Tak sedikit para santri yang baru belajar Iqra alias membaca Al Qur'an.
Artikel Terkait
Ribuan WNI Padati Acara Muslim Millioner KMII Jepang
Gandeng Organisasi Islam, Satgas TNI Santuni Yatim Piatu
Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Orang Berkebutuhan Khusus Terjadi Di Serang Banten
Kutuk Keras Perbuatan Cabul Herry Wiryawan, Ketua MUI Kota Depok: Kalau Hukum Islam Sudah Dirajam Sampai Mati
Perguruan Islam Rhoma Irama Tengah Dimulai