Betawipos, Jakarta - Penelitian mengenai brain science in psychiatry atau keilmuan otak dalam psikiatri, Boen Harsono menyempurnakan dan memperkaya materi kendatipun lamanya kegiatan (riset) sudah berlangsung sekitar 12 tahun.
“Saya mulai meriset sejak tahun 2009. Walaupun, pada awalnya (materi riset) tidak sempurna sampai akhirnya bisa diterima oleh tiga lembaga di luar negeri,” Boen Harsono mengatakan kepada Redaksi.
Sebagaimana, materi penelitian diharapkan bisa berdampak positif terhadap angka tindak kejahatan (kriminalitas). Urun rembug Boen melalui kegiatan riset akan lebih efektif kalau dibarengi dengan tindakan Pemerintah.
Baca Juga: Pengamat Terorisme Sayangkan Kegagalan Polri Tangkap Terduga Teroris Hidup-Hidup
Melalui berbagai peraturan/regulasi dan upaya penegakan hukum, masyarakat diharapkan bisa lebih jernih melihat bagaimana kehidupan para narapidana di lembaga pemasyarakatan.
“Hasil riset saya bisa di google. Tapi saya terus menyempurnakan, sehingga materi bisa lebih detail. Pengajuan dari international journal, saya masih belum puas. Saya sempat temui Miss Regina, staf FBI (biro investigasi Federal) di kedutaan Amerika di Jl. Medan Merdeka Barat Jakarta dan menyampaikan hasil riset saya. Walaupun tidak ada endorsement, saya tetap semangat,” kata alumni program MBA (Master of Business Administration) Philippines School of Business Administration.
Boen Harsono berlatar-belakang pendidikan teknik mesin, dan lulus program S2 (Master of Business Administration/MBA) Philippines School of Business Administration, serta diwisuda di Manila, Filipina.
Baca Juga: Pengamat Kesehatan: Pengusaha Tak Ikut Andil Penentuan Harga Tes PCR
Kemajuan penelitian tidak lepas dari kegiatan yang mendukung, terutama berbagai literature dan referensi. Titik awalnya membaca sebuah literatur, sampai muncul rasa tertarik dengan poin permasalahan.
“Saya meriset, saya tidak copy paste. Methodology dari berbagai literature. Award dari international journals, dan endorsement dari Prof Dr. SO Junare (Rektor National Forensic Science University, India), dan bukan uang. Saya puas dan (award) tidak selalu dalam bentuk uang. Saya terus menyempurnakan riset walaupun tidak dibayar. Karena saya memang bukan mencari materi,” kata pendiri perusahaan metal & wood cutting tools di Cikarang, Kabupaten Bekasi, PT Dirgaraya Harsa.***

Artikel Terkait
Dua Ton “Beras Untuk Rakyat” Dari Mbak Puan Terserap Di Lumajang
PTM 100 persen, Seluruh Anak didik tetap dapatkan layanan pendidikan meski belum divaksin.
Wapres beri apresiasi dalam dies natalis UB ke 59
Amin Ak: CSR BUMN Harus Berperan Hadirkan Kemaslahatan
Pengusaha batubara tuding kinerja PLN sampai ada larangan ekspor