Kilas Balik Pekan Kebudayaan Nasional, Seperti Apa?

Betawipos, Jakarta. Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 telah berlalu. Jika ditarik mundur ke belakang, kilas balik PKN-2020">PKN 2020 seperti apa, sih? Yuk, kita simak. Pasalnya, PKN-2020">PKN 2020 menyuguhkan tema yang tak jauh beda dengan PKN 2021 karena kondisi masa pandemi yang tengah melanda. 

Kearifan tradisi Nusantara mengajarkan kita untuk senantiasa memuliakan sesama serta alam lingkungan, dan esensi ini diwariskan melalui aneka perilaku, bentuk ritual, dan ekspresi kesenian rakyat. Bahkan, hampir di seluruh ragam kebudayaan lokal, konsep-konsep keselarasan ini ditautkan dengan penghormatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa sebagai sumber napas bumi berikut isinya.

Baca Juga: Kesenian Indonesia di Waiwai World Fair Diminati Warga Shizuoka Jepang

Pekan Kebudayaan Nasional tahun lalu menampilkan kreasi para seniman tradisi maupun kontemporer dari berbagai wilayah Indonesia. Tampilan ini mengajak siapa saja untuk menengok kembali nilai dan filosofi budaya Indonesia. Selain itu juga merupakan bentuk  refleksi atas kenyataan yang sedang terjadi. Sebuah  perubahan terjadi di segala lini serta tantangan pandemi Covid-19.

Seperti dikutip Betawipos di laman pkn.id pada PKN-2020">PKN 2020 Isyana Sarasvati membawakan tiga nomor dari album Lexicon, yaitu “Sikap Duniawi,” “Ragu Semesta,” dan “Pendekar Cahaya.” Melalui penampilannya, kita tahu bahwa musik klasik adalah musik populer.

Baca Juga: Tradisi-Tradisi Ekstrim di Bali, Ilmu Leak, Kesaktian Katarsis Yang Salah Jalan (3)

Di tengah masa pandemi, Sandhy Sondoro justru punya lebih banyak waktu untuk semakin produktif dalam berkarya. Kesibukannya sebagai musisi berprestasi, baik di blantika nasional maupun internasional, telah membuatnya berjarak dengan gitar sehingga pandemi membawa sisi positif bagi Sandhy. Pandemi memberinya ruang kreatif bagi Sandhy sehingga ia lebih banyak berada di rumah. Ia mengakrabkan diri lagi dengan gitarnya dan menciptakan lebih banyak karya-karya baru.